Kamis, 16 Agustus 2012
Makna Kehidupan
Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.
Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.
“Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.
Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini.”
Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya.”
Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini.”
Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”.
Segera timbul kesadaran baru. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”.
Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.
Sabtu, 11 Agustus 2012
Sudahkah Kita Menyayangi IBU?
Di jepang dulu pernah ada tradisi membuang org yg sudah tua ke
hutan.. Mrk yg dibuang adalah org tua yg sudah tdk berdaya sehingga tdk
memberatkan kehidupan anak2nya.. Pd suatu hari ada seorg pemuda yg
berniat membuang ibunya kehutan, krn si Ibu tlh lumpuh ∂άϞ agak pikun..
Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya.
Si Ibu yg kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon
yang bisa diraihnya lalu mematahkannya ∂άϞ menaburkannya disepanjang
jalan yg mereka lalui. Sesampai didalam hutan yg sangat lebat, si anak
menurunkan Ibu tsb ∂άϞ mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha
menahan sedih krn ternyata dia tdk menyangka tega melakukan perbuatan
ini terhdp Ibunya.. Justru si Ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya
dia berkata 'Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai
dewasa Ibu selalu merawatmu dgn segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini
rasa sayangku tdk berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sdh menandai
sepanjang jalan yg kita lalui dgn ranting2 kayu. Ibu takut kau
tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah..' Setelah
mendengar kata2 tsb, si anak menangis dgn sangat keras, kemudian
langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya utk membawa si Ibu
pulang kermh. Pemuda tsb akhirnya merawat Ibu yg sangat mengasihinya
sampai Ibunya meninggal.. 'Orang tua' bukan barang rongsokan yg bisa
dibuang atau diabaikan setelah terlihat tdk berdaya.. Krn pd saat
engkau Sukses atau saat engkau dlm keadaan SuSaH, hanya 'orang tua' yg
mengerti kita ∂άϞ batinnya akan menderita kalau kita susah.. 'Org tua'
kita tdk pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun
kita pernah kurang ajar kpd orang tua.. Namun Bapak ∂άϞ Ibu kita akan
tetap mengasihi kita.. Mulai sekarang mari kita lebih mengasihi org tua
kita selagi mereka masih hidup.. Bantu kirim yg merasa sayang sama
orgtua.
Kasih Seorang Ibu
artikel Tzu Chi : KASIH SEORANG IBU - patut dibaca dan direnungkan
Ada sebuah peristiwa yang terjadi pada sebuah desa kecil, suatu ketika ada seorang ibu yang penuh kasih pergi ke kota besar, setelah kembali ke rumah dirinya berubah total dari sebelumnya. Semula ibu ini sangat mengasihi puterinya, tak peduli seberapa larut pun anaknya pulang rumah, dia akan menunggu untuk membuatkan makanan enak dan diantarkan ke hadapan anaknya.
Akan tetapi sejak pulang dari kota besar, sang ibu berubah dan tidak mau lagi mengurus anaknya, biar pun anaknya pulang sangat larut malam, sang ibu tidak pernah mengindahkannya, bahkan tidak memasak lagi di rumah. Ketika sang anak merasa lapar dan memberitahukan pada sang ibu, dia hanya menjawab dengan nada dingin: “Kamu sudah besar, apakah masih belum bisa masak sendiri?”
Dari itu, sang anak berpikir bahwa sang ibu tidak sayang padanya lagi, lalu timbul perasaan tidak senang dan benci pada sang ibu, dia mulai mencuci pakaian sendiri, menata kamar sendiri, saat lapar memasak sendiri, semua urusan harus dikerjakan sendiri, sebab biar pun dirinya merasa lelah, haus, lapar atau mengantuk, sang ibu tidak pernah memperdulikannya. Dalam hati dia beranggapan kalau sang ibu sudah tiada.
Tak seberapa lama kemudian, sang ibu pun meninggal dunia, selama selang waktu ini, sang anak sudah jauh hubungannya dengan sang ibu, bahkan bersikap dingin dan seakan bermusuhan, sehingga kematian ibunya tidak membawa dampak kesedihan sama sekali pada dirinya.
Selanjutnya ayahnya kimpoi kembali, setelah ibu tirinya tinggal di rumah mereka, dia merasa ibu tirinya sangat baik padanya, paling tidak masih menyisakan sedikit lauk dan nasi baginya, setelah lelah seharian tidak perlu memasak sendiri, jadi hubungan dengan ibu tirinya masih terhitung cukup harmonis.
Sang anak belajar dengan keras dan akhirnya berhasil dalam ujian masuk perguruan tinggi. Akan tetapi dikarenakan kondisi ekonomi keluarga tidak baik, maka dia tidak ada dana untuk membayar uang kuliah, ketika sedang diliputi kecemasan, ayahnya menyerahkan sebuah kotak kecil kepadanya dan memberitahukan kalau sebelum ibunya meninggal dunia ada berpesan agar pada saat menemui kondisi paling sulit, baru boleh menyerahkan kotak ini kepadanya.
Sang anak menerima kotak ini dari ayahnya, ketika dibuka ternyata di dalamnya ada setumpuk uang dengan selembar surat di sampingnya.
Dalam surat tersebut tertulis pesan ibunya:
Anakku, kali itu ketika ibu pergi ke kota, sebetulnya ibu pergi memeriksakan kesehatan tubuh, setelah dilakukan pemeriksaan, barulah ibu tahu kalau ibu terkena kanker dan sudah stadium akhir, saat itu ibu hampir-hampir tidak bisa berdiri lagi. Ibu bukan khawatir akan diri ibu, akan tetapi ibu khawatir akan dirimu. Ibu berpikir jika ibu sudah tiada, bagaimana dengan dirimu nanti? Kamu masih kecil, bagaimana kamu bisa melanjutkan hidup? Bagaimana menghadapi masa depanmu?
Dari itu, sepulangnya ibu ke rumah, ibu bersikap dingin kepadamu dan ingin kamu mengerjakan sendiri semuanya, juga tidak peduli lagi padamu agar kamu membenci ibu, dengan demikian sesudah ibu sudah tidak ada di dunia ini lagi nanti, kamu tidak akan diliputi dengan kesedihan.
Anakku, walau ibu tidak pernah bertanya padamu, namun di dalam hati ibu sebetulnya tetap mengkhawatirkan dirimu, setiap kali kamu pulang larut malam, walau ibu tidak membuka pintu untuk melihat dirimu, namun ibu tetap menunggumu pulang.
Ketika kamu pulang dengan tubuh lelah dan perut lapar, ibu membiarkanmu masak sendiri, sebab ibu berharap sesudah ibu tiada nanti, kamu bisa menjaga diri. Dulu ibu mengerjakan semuanya untukmu, namun sesudah ibu tiada nanti, siapa lagi yang akan menjagamu? Segala sesuatu di kemudian hari harus bergantung pada dirimu sendiri.
Ibu berlaku buruk padamu, bahkan tidak memasakkan nasi untukmu dan semua pekerjaan harus kamu lakukan sendiri, maka dengan demikian ketika nanti ayahmu kimpoi kembali, kamu akan berpikir bahwa ibu baru akan lebih baik dari ibu, sehingga kalian akan dapat berhubungan dengan baik dan hari-harimu akan lebih mudah dilalui.
Dalam kotak ini ada uang 5000 dolar yang diberikan nenek kepada ibu, sebetulnya ini adalah uang berobat ibu, namun ibu tidak rela menggunakannya, ibu tinggalkan untukmu dengan harapan ketika nanti kamu masuk perguruan tinggi dan membutuhkan uang, kamu dapat menggunakannya. Sekarang, ibu meminta bantuan ayah untuk menyampaikannya kepadamu.
Air mata segera mengaburkan mata sang anak, juga mengaburkan sepasang mata kita yang membaca kisah ini, kasih ibu terhadap anak sungguh tanpa pamrih dan penuh akal budi, mana mungkin ada ibu yang tidak mengasihi anaknya?
Ketika dia harus menahan perhatian dan kasih dalam hatinya kepada anak, harus berusaha keras untuk memperlihatkan wajah dingin kepada anaknya, saya sungguh sulit membayangkan, betapa menderitanya perasaan ibu ketika itu, namun demi perkembangan anak yang lebih baik dan kehidupan anak yang lebih berbahagia di masa mendatang, ibu rela menerima segala kesedihan, bahkan tidak menyesal untuk membiarkan sang anak salah paham terhadapnya.
Namun apakah sebagai anak, kita mau memahami isi hati ibu?
Teringat pernah sekali, di dalam sebuah lift bertemu dengan seorang anak, ketika ibunya dengan sabar membimbingnya, anak ini terlihat tidak sabaran dan mengeluhkan kalau ibunya cerewet, bahkan marah-marah dan meminta ibunya agar tutup mulut. Ibunya juga marah, namun tetap menahan diri dengan terus meminum air mineral di tangannya, pada saat ini sang anak sama sekali tidak sadar akan betapa sedihnya hati ibunya.
Cinta kasih harus dirasakan dengan kesungguhan hati, ketika kita membantah ayah dan ibu kita, mengapa kita tidak menyadari kalau sepatah perkataan penuh emosi kita telah pun menyebabkan luka mendalam di dalam hati ayah dan ibu. Ketika ayah dan ibu sedang memberi bimbingan kepada kita, apakah kita dapat menyadari betapa besarnya hati kasih orangtua kepada anak? Atau kita menganggap ayah dan ibu tidak senang melihat kita dan selalu mencari masalah pada diri kita.
Ketika ibu memukul dan memarahi kita, apakah itu benar-benar disebabkan karena ibu tidak menyukai kita?
Pernah mendengar seorang ibu berkata demikian: Anak-anak tersayang, tidak semua ibu dapat berbuat seperti yang kalian harapkan, kalian semestinya mau mengerti akan tindakan ibu kalian dan jangan pernah menyalahkannya. Saya percaya, ibu kalian dan termasuk ayah kalian akan mencintai kalian selama-lamanya, tak peduli metode apa yang dipergunakan, mereka akan tetap berdiri di sisi kalian untuk selama-lamanya, tetap berharap kalian agar kalian cepat tumbuh dewasa dan nantinya dapat berbuat lebih banyak bagi negara dan masyarakat.
Benar sekali, ibu selalu mengasihi kita, mengapa kita masih saja meragukannya?
Apakah kita tahu kalau di mata ibu, kita selama-lamanya adalah anak-anak, biar pun kita telah berusia 80 tahun dan punya banyak anak cucu, ibu kita tetap mengkhawatirkan diri kita: apakah pakaian yang dikenakan sudah cukup hangat, apakah di malam hari tubuh ada ditutup selimut dengan baik, apakah ada makan kenyang, dan seterusnya.
Kasih ibu adalah sedemikian besar dan tanpa pamrih, bagaikan sumber air yang terus mengalir deras tanpa pernah berhenti. Akan tetapi, bilakah kita sebagai anak dapat benar-benar memahami akan isi hati ibu?
Pernah ada orang yang mengumpamakan kasih ibu bagaikan tanaman bunga di tepi jalan, tiada orang yang peduli, tiada orang yang merawat, tiada orang yang memberi perhatian, namun tak peduli dalam cuaca bertopan, hujan deras atau hawa dingin membeku, asalkan ada sedikit sinar mentari dan embun hujan, dia akan tetap tumbuh dan berbunga lebat.
Jangan lagi mengenyampingkan tali kasih ini, kasih ibu tiada pamrih dan kita perlu secepatnya memahaminya dengan sepenuh hati, merasakannya dengan sepenuh hati dan membalas budi luhurnya dengan sepenuh hati.
“Pohon ingin tetap tenang, namun angin terus berhembus; anak ingin berbakti, namun orangtua sudah tiada”, pastikan penyesalan seperti ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita ini. Kita harus tahu bahwa ketika kita membuka pintu rumah dan memanggil “Ibu”, masih ada orang orang yang menyahut adalah suatu hal yang sangat membahagiakan. Dari itu, marilah kita menghargai kasih sayang termurni dan paling sulit diperoleh di dunia ini, kita juga harus membalas budi luhur ibu dengan cinta kasih kita yang paling tulus.
THE END
Wanita Berwajah Seram Itu Ibuku...
Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, tahun berapaan udah lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.
Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor
senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.
Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini
betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya
kalau tidak ada keperluan penting.
Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan
pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur,
cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada
anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain.
Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.
Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.” jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh
sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.
Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan di rumah.
Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil.
Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.
Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.
Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran
usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. “Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan.
Jangan di ungkit lagi”. Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket.
Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik.
Member yg baik, segera bersujud di hadapan ibu selagi masih ada waktu ya. Ambil HP untuk mengungkapkan betapa sayang kita ke beliau…
Temen2 yg ibu-nya sudah mendahului kita, mari kita do’akan dengan sebaik2nya do’a untuk beliau…
Surat Untuk Ibu di Surga
Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.
Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera
berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya.
Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.
Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam.
Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu
yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!
Oh…Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas
kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:
“Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum
pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku
menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku
… aku minta maaf,ayah … “
Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku
melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku.
Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.
Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di
pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.
Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan
juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya.
Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.
Namun… belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar
menyesal….
Guru Taman Kanak kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya
absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap
dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam
saja lalu mengatakan, “Aku minta maaf, ayah“.
Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu……
Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!
Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga,
anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.
Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk
tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf :
“Maaf, ayah”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.
Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa
yang ada dikepalanya?
Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk
ibu…..”.
Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan
terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?”
Jawaban anakku itu :
“Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak
dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”.
Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan …
Aku bilang pada anakku, “Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk
selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia
bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi…. aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.
Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur…… ‘ibu
sayang’,
Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di
sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut..
Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.
Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan
mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku,
setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.
Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya.
Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita
berdua,. Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam
mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul?
Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak
pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak
ditinggalkan oleh istriku .
Tak Seharusnya Kita Menikah :'(
Gue saranin siapin
tissu banyak2… Baca pelannn…. Rilex… Jika kau bertanya hikmah apa yg
akan kita dapatkan, jangan terlewat satu kata-pun sejak alenia
pertama..
——
25 tahun yang lalu,*
Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan Kania harus tetap. menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa dan salam sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku. Cita-cita kami sederhana,ingin hidup bahagia.
*22 tahun yang lalu,*
Pekerjaanku tidak begitu elit, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku. Ya,keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya momongan. Seorang putri, kunamai ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya akan budi baik hingga dia tampak sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya dan aku merasa prihatin. Aku harus bisa terima nasib kembali, orangtuaku dan orangtua Kania tak mau menerima kami. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk memaksa dan aku tidak membenci mereka. Aku hanya yakin, suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.
*19 tahun yang lalu,*
Kamilaku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang berlari-lari, melompat-lompat atau meloncat dari meja ke kursi lalu dari kursi ke lantai kemudian berteriak “Horeee, Iya bisa terbang”. Begitulah dia memanggil namanya sendiri, Iya. Kembang senyumnya selalu merekah seperti mawar di pot halaman rumah. Dan Kania tak jarang berteriak, “Iya sayaaang,” jika sudah terdengar suara “Prang”. Itu artinya, ada yang pecah, bisa vas bunga, gelas, piring, atau meja kaca. Terakhir cermin rias ibunya yang pecah. Waktu dia melompat dari tempat tidur ke lantai, boneka kayu yang dipegangnya terpental. Dan dia cuma bilang “Kenapa semua kaca di rumah ini selalu pecah, Ma?”
*18 tahun yang lalu,*
Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awal dari pekerjaanku agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarin lalu dia merengek minta dibelikan bola. Kania tak membelikannya karena tak mau anaknya jadi tomboy apalagi jadi pemain bola seperti yang sering diucapkannya. “Nanti kalau sudah besar, Iya mau jadi pemain bola!” tapi aku tidak suka dia menangis terus minta bola, makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak aku bisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yang sudah kuduga, dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bola itu. “Horee, Iya jadi pemain bola.”
*17 Tahun yang lalu*
Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan. Mainnya di rumah aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak akan seperti ini. Aku tidak tahu bagaimana Kania bisa tidak tahu Iya menyembunyikan bola di tas sekolahnya. Yang aku tahu, hari itu hari sabtu dan aku akan menjemputnyanya dari sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola sepanjang jalan pulang dari sekolah dan ia semakin ketengah jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa khawatirku mengalahkan kehati-hatianku dan “Iyaaaa”. Sebuah truk pasir telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnya berhenti di atas dua kakiku. Waktu aku sadar, dua kakiku sudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini. Bayang-bayang kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku bekerja sementara pekerjaanku mengantar barang dari perusahaan ke rumah konsumen. Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata “Coba kalau kamu tak belikan ia bola!”
*15 tahun yang lalu,*
Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang pesangon habis untuk ke rumah sakit dan uang tabungan menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak mengeluh dan Iya mulai banyak dibentak. Aku hanya bisa membelainya. Dan bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepat marah. Perabotan rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku tak bisa berkata apa-apa waktu Kania hendak mencari ke luar negeri. Dia ingin penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan atau tidak diizinkan dia akan tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya dia memang pergi ke Malaysia.
*13 tahun yang lalu,*
Setahun sejak kepergian Kania, keuangan rumahku sedikit membaik tapi itu hanya setahun. Setelah itu tak terdengar kabar lagi. Aku harus mempersiapkan uang untuk Kamila masuk SMP. Anakku memang pintar dia loncat satu tahun di SD-nya. Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bias melanjutkan sekolah. aku bekerja serabutan, mengerjakan pekerjaan yang bisa kukerjakan dengan dua tanganku. Aku miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku yang tumbuh remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi keadaanku mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku harus kuat. Aku harus tabah untuk mengajari Kamila hidup tegar.
*10 tahun yang lalu,*
Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku. Dan Kamila hanya sanggup berlari ke dalam rumah lalu sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi bulan-bulanan hinaan teman sebayanya. Anakku cantik, seperti ibunya. “Biar cantik kalo kere ya kelaut aje.” Mungkin itu kata-kata yang sering kudengar. Tapi anakku memang sabar dia tidak marah walau tak urung menangis juga. “Sabar ya, Nak!” hiburku. “Pak, Iya pake jilbab aja ya, biar tidak diganggu!” pintanya padaku. Dan aku menangis. Anakku maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup kupendam dalam hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari kerudungnya. Dan aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah semakin dewasa. Dia selalu tersenyum padaku. Dia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya padaku karena sekolahnya hanya terlambat di bangku SMP.*
7 tahun yang lalu,*
Aku merenung seharian. Ingatanku tentang Kania, istriku, kembali menemui pikiranku. Sudah bertahun-tahun tak kudengar kabarnya. Aku tak mungkin bohong pada diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu pula yang membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi TKI ke Malaysia. Sulit baginya mencari pekerjaan di sini yang cuma lulusan SMP. Haruskah aku melepasnya karena alasan ekonomi. Dia bilang aku sudah tua, tenagaku mulai habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah itu dia akan pulang, menemaniku kembali dan membuka usaha kecil-kecilan. Seperti waktu lalu, kali ini pun aku tak kuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar Kamilaku baik-baik saja.*
4 tahun lalu,*
Kamila tak pernah telat mengirimi aku uang. Hampir tiga tahun dia di sana. Dia bekerja sebagai seorang pelayan di rumah seorang nyonya. Tapi Kamila tidak suka dengan laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak pernah siratkan sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya itu adalah istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah ingin pulang. Karena akhir-akhir ini dia sering diganggu. Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang kubaca dari suratnya. Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu hingga masa itu tiba. Kamila bilang, aku jangan pernah lupa salat dan kalau kondisiku sedang baik usahakan untuk salat tahajjud. Tak perlu memaksakan untuk puasa sunnah yang pasti setiap bulan Ramadhan aku harus berusaha sebisa mungkin untuk kuat hingga beduk manghrib berbunyi. Kini anakku lebih pandai menasihati daripada aku. Dan aku bangga.
*3 tahun 6 bulan yang lalu,*
Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian pemerintahan Malaysia, kabarnya anakku ditahan. Dan dia diancam hukuman mati, karena dia terbukti membunuh suami majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis, aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin membunuh. Lagipula kenapa dia harus membunuh. Aku meminta bantuan hukum dari Indonesia untuk menyelamatkan anakku dari maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus anakku selesai. Tenaga tuaku terkuras dan airmataku habis. Aku hanya bisa memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia memang bersalah.
*2 tahun 6 bulan yang lalu,*
Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah. Dan dia harus menjalani hukuman gantung sebagai balasannya. Aku tidak bisa apa-apa selain menangis sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya tak akan seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah keadaanku pasti lebih baik? Aku kini benar-benar sendiri. Wahai Allah kuatkan aku. Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia. Anakku ingin aku ada di sisinya disaat terakhirnya. Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya sembab dan bengkak. Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada. Aku masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur ke arahku, memelukku erat, seakan tak ingin melepaskan aku. “Bapak, Iya Takut!” aku memeluknya lebih erat lagi. Andai bisa ditukar, aku ingin menggantikannya.
“Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?”
“Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengannya, Pak. Iya tidak mau. Iya dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan dia jatuh dari jendela kamar. Dan dia mati. Iya tidak salah kan, Pak!” Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib anakku. Masa mudanya hilang begitu saja. Tapi aku bisa apa, istri keempat lelaki tua itu menuntut agar anakku dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang terhormat. Aku sudah berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku, tapi menemuiku pun ia tidak mau. Sia-sia aku tinggal di Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman pada wanita itu.*
*2 tahun yang lalu,*
Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan hadir melihatnya. Aku mendengar dari petugas jika dia sudah datang dan ada di belakangku. Tapi aku tak ingin melihatnya. Aku melihat isyarat tangan dari hakim di sana. Petugas itu membuka papan yang diinjak anakku. Dan ‘blass” Kamilaku kini tergantung. Aku tak bisa lagi menangis. Setelah yakin sudah mati, jenazah anakku diturunkan mereka, aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku. Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sinis. Aku mendongakkan kepalaku, dan dengan mataku yang samar oleh air mata aku melihat garis wajah yang kukenal.
“Kania?”
“Mas Har, kau … !”
“Kau … kau bunuh anakmu sendiri, Kania!”
“Iya? Dia..dia . Iya?” serunya getir menunjuk jenazah anakku.
“Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola jika sudah besar.”
“Tidak … tidaaak … ” Kania berlari ke arah jenazah anakku.
Diguncang tubuh kaku itu sambil menjerit histeris. Seorang petugas menghampiri Kania dan memberikan secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia diturunkan dari tiang gantungan. Bunyinya “Terima kasih Mama.”
Aku baru sadar, kalau dari dulu Kamila sudah tahu wanita itu ibunya.
*Setahun lalu,*
Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku. Yang aku tahu, aku belum pernah menceraikannya. Terakhir kudengar kabarnya dia mati bunuh diri. Dia ingin dikuburkan di samping kuburan anakku, Kamila. Kata pembantu yang mengantarkan jenazahnya padaku, dia sering berteriak, “Iya sayaaang, apalagi yang pecah, Nak.”
Kamu tahu Kania, kali ini yang pecah adalah hatiku. Mungkin orang tua kita memang benar, TAK SEHARUSNYA KITA MENIKAH. Agar tak ada kesengsaraan untuk Kamila anak kita. Benarkah begitu Iya sayang?
——
25 tahun yang lalu,*
Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan Kania harus tetap. menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa dan salam sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku. Cita-cita kami sederhana,ingin hidup bahagia.
*22 tahun yang lalu,*
Pekerjaanku tidak begitu elit, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku. Ya,keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya momongan. Seorang putri, kunamai ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya akan budi baik hingga dia tampak sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya dan aku merasa prihatin. Aku harus bisa terima nasib kembali, orangtuaku dan orangtua Kania tak mau menerima kami. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk memaksa dan aku tidak membenci mereka. Aku hanya yakin, suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.
*19 tahun yang lalu,*
Kamilaku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang berlari-lari, melompat-lompat atau meloncat dari meja ke kursi lalu dari kursi ke lantai kemudian berteriak “Horeee, Iya bisa terbang”. Begitulah dia memanggil namanya sendiri, Iya. Kembang senyumnya selalu merekah seperti mawar di pot halaman rumah. Dan Kania tak jarang berteriak, “Iya sayaaang,” jika sudah terdengar suara “Prang”. Itu artinya, ada yang pecah, bisa vas bunga, gelas, piring, atau meja kaca. Terakhir cermin rias ibunya yang pecah. Waktu dia melompat dari tempat tidur ke lantai, boneka kayu yang dipegangnya terpental. Dan dia cuma bilang “Kenapa semua kaca di rumah ini selalu pecah, Ma?”
*18 tahun yang lalu,*
Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awal dari pekerjaanku agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarin lalu dia merengek minta dibelikan bola. Kania tak membelikannya karena tak mau anaknya jadi tomboy apalagi jadi pemain bola seperti yang sering diucapkannya. “Nanti kalau sudah besar, Iya mau jadi pemain bola!” tapi aku tidak suka dia menangis terus minta bola, makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak aku bisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yang sudah kuduga, dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bola itu. “Horee, Iya jadi pemain bola.”
*17 Tahun yang lalu*
Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan. Mainnya di rumah aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak akan seperti ini. Aku tidak tahu bagaimana Kania bisa tidak tahu Iya menyembunyikan bola di tas sekolahnya. Yang aku tahu, hari itu hari sabtu dan aku akan menjemputnyanya dari sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola sepanjang jalan pulang dari sekolah dan ia semakin ketengah jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa khawatirku mengalahkan kehati-hatianku dan “Iyaaaa”. Sebuah truk pasir telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnya berhenti di atas dua kakiku. Waktu aku sadar, dua kakiku sudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini. Bayang-bayang kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku bekerja sementara pekerjaanku mengantar barang dari perusahaan ke rumah konsumen. Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata “Coba kalau kamu tak belikan ia bola!”
*15 tahun yang lalu,*
Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang pesangon habis untuk ke rumah sakit dan uang tabungan menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak mengeluh dan Iya mulai banyak dibentak. Aku hanya bisa membelainya. Dan bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepat marah. Perabotan rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku tak bisa berkata apa-apa waktu Kania hendak mencari ke luar negeri. Dia ingin penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan atau tidak diizinkan dia akan tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya dia memang pergi ke Malaysia.
*13 tahun yang lalu,*
Setahun sejak kepergian Kania, keuangan rumahku sedikit membaik tapi itu hanya setahun. Setelah itu tak terdengar kabar lagi. Aku harus mempersiapkan uang untuk Kamila masuk SMP. Anakku memang pintar dia loncat satu tahun di SD-nya. Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bias melanjutkan sekolah. aku bekerja serabutan, mengerjakan pekerjaan yang bisa kukerjakan dengan dua tanganku. Aku miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku yang tumbuh remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi keadaanku mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku harus kuat. Aku harus tabah untuk mengajari Kamila hidup tegar.
*10 tahun yang lalu,*
Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku. Dan Kamila hanya sanggup berlari ke dalam rumah lalu sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi bulan-bulanan hinaan teman sebayanya. Anakku cantik, seperti ibunya. “Biar cantik kalo kere ya kelaut aje.” Mungkin itu kata-kata yang sering kudengar. Tapi anakku memang sabar dia tidak marah walau tak urung menangis juga. “Sabar ya, Nak!” hiburku. “Pak, Iya pake jilbab aja ya, biar tidak diganggu!” pintanya padaku. Dan aku menangis. Anakku maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup kupendam dalam hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari kerudungnya. Dan aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah semakin dewasa. Dia selalu tersenyum padaku. Dia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya padaku karena sekolahnya hanya terlambat di bangku SMP.*
7 tahun yang lalu,*
Aku merenung seharian. Ingatanku tentang Kania, istriku, kembali menemui pikiranku. Sudah bertahun-tahun tak kudengar kabarnya. Aku tak mungkin bohong pada diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu pula yang membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi TKI ke Malaysia. Sulit baginya mencari pekerjaan di sini yang cuma lulusan SMP. Haruskah aku melepasnya karena alasan ekonomi. Dia bilang aku sudah tua, tenagaku mulai habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah itu dia akan pulang, menemaniku kembali dan membuka usaha kecil-kecilan. Seperti waktu lalu, kali ini pun aku tak kuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar Kamilaku baik-baik saja.*
4 tahun lalu,*
Kamila tak pernah telat mengirimi aku uang. Hampir tiga tahun dia di sana. Dia bekerja sebagai seorang pelayan di rumah seorang nyonya. Tapi Kamila tidak suka dengan laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak pernah siratkan sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya itu adalah istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah ingin pulang. Karena akhir-akhir ini dia sering diganggu. Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang kubaca dari suratnya. Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu hingga masa itu tiba. Kamila bilang, aku jangan pernah lupa salat dan kalau kondisiku sedang baik usahakan untuk salat tahajjud. Tak perlu memaksakan untuk puasa sunnah yang pasti setiap bulan Ramadhan aku harus berusaha sebisa mungkin untuk kuat hingga beduk manghrib berbunyi. Kini anakku lebih pandai menasihati daripada aku. Dan aku bangga.
*3 tahun 6 bulan yang lalu,*
Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian pemerintahan Malaysia, kabarnya anakku ditahan. Dan dia diancam hukuman mati, karena dia terbukti membunuh suami majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis, aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin membunuh. Lagipula kenapa dia harus membunuh. Aku meminta bantuan hukum dari Indonesia untuk menyelamatkan anakku dari maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus anakku selesai. Tenaga tuaku terkuras dan airmataku habis. Aku hanya bisa memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia memang bersalah.
*2 tahun 6 bulan yang lalu,*
Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah. Dan dia harus menjalani hukuman gantung sebagai balasannya. Aku tidak bisa apa-apa selain menangis sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya tak akan seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah keadaanku pasti lebih baik? Aku kini benar-benar sendiri. Wahai Allah kuatkan aku. Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia. Anakku ingin aku ada di sisinya disaat terakhirnya. Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya sembab dan bengkak. Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada. Aku masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur ke arahku, memelukku erat, seakan tak ingin melepaskan aku. “Bapak, Iya Takut!” aku memeluknya lebih erat lagi. Andai bisa ditukar, aku ingin menggantikannya.
“Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?”
“Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengannya, Pak. Iya tidak mau. Iya dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan dia jatuh dari jendela kamar. Dan dia mati. Iya tidak salah kan, Pak!” Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib anakku. Masa mudanya hilang begitu saja. Tapi aku bisa apa, istri keempat lelaki tua itu menuntut agar anakku dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang terhormat. Aku sudah berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku, tapi menemuiku pun ia tidak mau. Sia-sia aku tinggal di Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman pada wanita itu.*
*2 tahun yang lalu,*
Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan hadir melihatnya. Aku mendengar dari petugas jika dia sudah datang dan ada di belakangku. Tapi aku tak ingin melihatnya. Aku melihat isyarat tangan dari hakim di sana. Petugas itu membuka papan yang diinjak anakku. Dan ‘blass” Kamilaku kini tergantung. Aku tak bisa lagi menangis. Setelah yakin sudah mati, jenazah anakku diturunkan mereka, aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku. Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sinis. Aku mendongakkan kepalaku, dan dengan mataku yang samar oleh air mata aku melihat garis wajah yang kukenal.
“Kania?”
“Mas Har, kau … !”
“Kau … kau bunuh anakmu sendiri, Kania!”
“Iya? Dia..dia . Iya?” serunya getir menunjuk jenazah anakku.
“Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola jika sudah besar.”
“Tidak … tidaaak … ” Kania berlari ke arah jenazah anakku.
Diguncang tubuh kaku itu sambil menjerit histeris. Seorang petugas menghampiri Kania dan memberikan secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia diturunkan dari tiang gantungan. Bunyinya “Terima kasih Mama.”
Aku baru sadar, kalau dari dulu Kamila sudah tahu wanita itu ibunya.
*Setahun lalu,*
Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku. Yang aku tahu, aku belum pernah menceraikannya. Terakhir kudengar kabarnya dia mati bunuh diri. Dia ingin dikuburkan di samping kuburan anakku, Kamila. Kata pembantu yang mengantarkan jenazahnya padaku, dia sering berteriak, “Iya sayaaang, apalagi yang pecah, Nak.”
Kamu tahu Kania, kali ini yang pecah adalah hatiku. Mungkin orang tua kita memang benar, TAK SEHARUSNYA KITA MENIKAH. Agar tak ada kesengsaraan untuk Kamila anak kita. Benarkah begitu Iya sayang?
Kado Kosong
Di sebuah keluarga
miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia
tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli
kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.
Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang Ayah.
“Ini untuk ayah,” kata anak gadis itu.
Sang ayah tak jadi marah. Namun, ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya.
“Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!”
Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.”
“Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?” bentak ayahnya.
“Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik anak perempuan itu.
Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.
Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.
Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta….
Hmmm (⌒˛⌒)
Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang Ayah.
“Ini untuk ayah,” kata anak gadis itu.
Sang ayah tak jadi marah. Namun, ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya.
“Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!”
Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.”
“Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?” bentak ayahnya.
“Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik anak perempuan itu.
Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.
Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.
Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta….
Hmmm (⌒˛⌒)
Wortel, Telur dan Kopi
Seorang wanita yang baru saja menikah, datang pada ibunya dan mengeluh soal tingkah laku suaminya.
Setelah pesta pernikahan, baru ia tahu karakter asli sang suami: keras kepala, suka bermalas-malasan, boros, dsb.
Wanita muda itu berharap orangtuanya ikut menyalahkan suaminya. Namun betapa kagetnya dia karena ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu kemudian malah masuk ke dapur, sementara putrinya terus bercerita dan mengikutinya.
Sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama, air mendidih. Sang ibu menuangkan air panas mendidih itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.
Di gelas pertama ia masukkan TELUR.
Di gelas kedua, ia masukkan WORTEL.
Dan di gelas ketiga, ia masukkan KOPI.
Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya:
WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK,
TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS,
dan KOPI menghasilkan aroma yang HARUM.
Lalu sang ibu menjelaskan:
"Nak, MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH. Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya.
Kita bisa menjadi:
Lembek seperti wortel.
Mengeras seperti telur.
Atau harum seperti kopi.
Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air...mereka malah berubah oleh air, sementara kopi malah mengubah air, membuatnya menjadi harum."
Dalam tiap masalah, selalu tersimpan mutiara iman yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja. Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak kunjung datang?
Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang. Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendiri. Ada yang mengeras, marah dan berontak pada Tuhan. Ada juga yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat dan percaya padaNYA.
Ada kalanya Tuhan sengaja menunda pertolonganNYA. Apa tujuannya??? Agar kita belajar percaya dan setia! Karena tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Tuhan selesaikan!
nb : copas~
Jumat, 10 Agustus 2012
Dosen vs Mahasiswa
Suatu saat disebuah ruangan kuliah terjadi percapakan sebagai berikut...
Profesor:
"Apakah Tuhan menciptakan segala yg ada?"
Seorg mahasiswa:
"Betul, Dia yg menciptakan semuanya"
"Tuhan menciptakan semuanya?" tanya profesor sekali lagi
"Ya pak, semuanya" kata mhsw tsb
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan..."
Mahasiswa itu terdiam & tidak bisa menjawab hipotesis profesor tersebut.
Mhsw lain berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu ?"
"Tentu saja," jawab si Profesor
Mahasiswa : "Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu ? Tentu saja dingin itu ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu-460F adalah ketiadaan panas sama sekali & semua partikel menjadi diam & tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin utk mendeskripsikan ketiadaan panas...."
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada ?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan di mana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.
Kita bisa menggunakan prisma Newton untukmemecahkan cahaya menjadi beberapa warna & mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tak bisa mengukur gelap.
Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya..."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja !"
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu TIDAK ADA... Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan....
Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yg dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan....
Tuhan tak menciptakan kejahatan...
Kejahatan adalah hasil dari TIDAK ADA-nya Tuhan dihati manusia...."
Profesor itu terdiam....
Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein...
Nb : Copas~
Rabu, 20 Juni 2012
Understanding :')
Setiap aku paksakan bibir ini tersenyum, hatiku semakin perih dan sakit.
Aku minta maaf sama kamu selama ini. Aku memang bukan yang terbaik untuk kamu :"
Aku tau kamu bukan manusia yang sempurna, sebaliknya aku juga. Nah disitulah aku dan kamu di pertemukan, untuk saling melengkapi
Aku senyum bukan berarti hatiku ga nangis lho.. :'
Aku marah sama kamu bukan brarti aku galak ,tapi aku menegur kesalahan kamu dan ingin kamu berubah lebih baik
Aku teringat akan mantan kekasihku ,di balik kekecewaan yang aku dapat ,di situ aku sadar bahwa jika tidak ada kekecewaan aku tdk akan sadar.
Dulu aku ragu untuk berlalu dari sisimu.. kini aku tau….. Cintamu bukan untuk ku :(
Aku cuma pengen kamu yang ada disamping aku bukan org lain!aku tau diluar sana banyak yang lebih sempurna tapi yang aku butuhin cuma kamu yang ada di sampingku.
Mau berharap banyak sama kamu ,aku takut kecewa ,jadi tolong jangan buat aku berharap tinggi Dan kamu jatuhkan harapanku begitu saja.'(
Aku d sini tersenyum buat kamu ,agar supaya kamu tau kalo aku berusaha tegar tapi sebenarnya hati kecilku Rapuh !
Suatu saat kalau aku telah tiada ,aku pengen kamu tahu sesuatu ,kalau sampai kapanpun di hati aku cuma kamu.
Seneng Adalah Kamu sama aku dan bilang Miss you bareng.
Hey liat aku disini!! Jangan liat cewe lain mulu!! Gue disini nungguin lo!!!
Kau harus tau aku disini selalu menanti kehadiran mu
Aku banyak belajar dari setiap ksalahanku ,di situ aku sadar bahwa tdk selamanya apa yang aku ingin bisa ku gapai termasuk memiliki kamu.
Dan aku rela disakiti kamu karna aku terlalu mencintai kamu.
Aku tidak pernah ingin dikasihani olehmu. Bagiku kamu adalah org yang hrs melihat aku tegar, sabar dan ikhlas.
Aku nangis. Lagi-lagi aku nangis karna inget kamu yang sekarang udah gatau lagi keberadaannya :'(
Aku sayang kamu. Salah ya?
Tapi bukan berarti cintamu ke aku turun juga, kan?
apakah aku harus menyerah sebelum berusaha?
Tuhan kirimkanlah aku kekasih yang baik hati #lagugalau
Dan aku rindu masa-masa dimana kau peluk dan kau genggam tanganku.. :'
Aku hanya sedih setiap kali mengingat masalalu yang sebenarnya indah namun terlanjur kusam karna ulahmu :(
Ga ada alesan lebih rinci kenapa aku cinta kamu. Alesannya ya cuma karna aku mencintai kamu baik fisik, hati, kelebihan dan kekurangan.
Dan rasa sakit ini tidak bisa aku tutupi hanya dengan senyuman.
kamu tau seberapa sering aku berfikir positif tentang kamu jika tdk memberi kabar kpdku? tapi ternyata semua yang kuhinda
Kamu senang, aku pun senang. Kamu sedih, aku ikut sedih :')
Engkau dan aku tercipta untuk jadi satu. Engkau dan aku, ku kan selalu jadi milikamuu~
Aku tak tau apa yang terjadi antara aku dan kau, yang ku tau pasti aku mencintaimu~
Izinkan aku memilikimu mengasihimu menjagamu menyayangimu memberi cinta memberi semua yang engkau inginkan~
Seandainya kau tau aku kan selalu cinta~
Aku minta maaf sama kamu selama ini. Aku memang bukan yang terbaik untuk kamu :"
Aku tau kamu bukan manusia yang sempurna, sebaliknya aku juga. Nah disitulah aku dan kamu di pertemukan, untuk saling melengkapi
Aku senyum bukan berarti hatiku ga nangis lho.. :'
Aku marah sama kamu bukan brarti aku galak ,tapi aku menegur kesalahan kamu dan ingin kamu berubah lebih baik
Aku teringat akan mantan kekasihku ,di balik kekecewaan yang aku dapat ,di situ aku sadar bahwa jika tidak ada kekecewaan aku tdk akan sadar.
Dulu aku ragu untuk berlalu dari sisimu.. kini aku tau….. Cintamu bukan untuk ku :(
Aku cuma pengen kamu yang ada disamping aku bukan org lain!aku tau diluar sana banyak yang lebih sempurna tapi yang aku butuhin cuma kamu yang ada di sampingku.
Mau berharap banyak sama kamu ,aku takut kecewa ,jadi tolong jangan buat aku berharap tinggi Dan kamu jatuhkan harapanku begitu saja.'(
Aku d sini tersenyum buat kamu ,agar supaya kamu tau kalo aku berusaha tegar tapi sebenarnya hati kecilku Rapuh !
Suatu saat kalau aku telah tiada ,aku pengen kamu tahu sesuatu ,kalau sampai kapanpun di hati aku cuma kamu.
Seneng Adalah Kamu sama aku dan bilang Miss you bareng.
Hey liat aku disini!! Jangan liat cewe lain mulu!! Gue disini nungguin lo!!!
Kau harus tau aku disini selalu menanti kehadiran mu
Aku banyak belajar dari setiap ksalahanku ,di situ aku sadar bahwa tdk selamanya apa yang aku ingin bisa ku gapai termasuk memiliki kamu.
Dan aku rela disakiti kamu karna aku terlalu mencintai kamu.
Aku tidak pernah ingin dikasihani olehmu. Bagiku kamu adalah org yang hrs melihat aku tegar, sabar dan ikhlas.
Aku nangis. Lagi-lagi aku nangis karna inget kamu yang sekarang udah gatau lagi keberadaannya :'(
Aku sayang kamu. Salah ya?
Tapi bukan berarti cintamu ke aku turun juga, kan?
apakah aku harus menyerah sebelum berusaha?
Tuhan kirimkanlah aku kekasih yang baik hati #lagugalau
Dan aku rindu masa-masa dimana kau peluk dan kau genggam tanganku.. :'
Aku hanya sedih setiap kali mengingat masalalu yang sebenarnya indah namun terlanjur kusam karna ulahmu :(
Ga ada alesan lebih rinci kenapa aku cinta kamu. Alesannya ya cuma karna aku mencintai kamu baik fisik, hati, kelebihan dan kekurangan.
Dan rasa sakit ini tidak bisa aku tutupi hanya dengan senyuman.
kamu tau seberapa sering aku berfikir positif tentang kamu jika tdk memberi kabar kpdku? tapi ternyata semua yang kuhinda
Kamu senang, aku pun senang. Kamu sedih, aku ikut sedih :')
Engkau dan aku tercipta untuk jadi satu. Engkau dan aku, ku kan selalu jadi milikamuu~
Aku tak tau apa yang terjadi antara aku dan kau, yang ku tau pasti aku mencintaimu~
Izinkan aku memilikimu mengasihimu menjagamu menyayangimu memberi cinta memberi semua yang engkau inginkan~
Seandainya kau tau aku kan selalu cinta~
Cerita Cinta - Mario Teguh
Detak jantung terus berlantun, langkah kaki tetap terpadu
Dalam lembaran penuh warna kehidupan angan yang terpendam kan terwujud
Cita-cita yang tinggi kan tergapai dengan usaha serta keriangan dan kesungguhan
Itulah arti dari mencintai diri sendiri
Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendoakannya
Walaupun dia tidak berada di sisi kita
Tuhan memberikan kita dua buah kaki untuk berjalan
Dua tangan untuk memegang
Dua telinga untuk mendengar
Dan dua mata untuk melihat
Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati kepada kita?
Karena Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi kepada seseorang untuk kita mencarinya
Itulah cinta…
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kita masih mau mencoba
Jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup
Jangan sesekali mengatakan kita tidak mencintainya lagi jika kita masih tidak dapat melupakan
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan
Walaupun mereka telah dikecewakan
Kepada mereka yang masih percaya
Walaupun mereka telah dikhianati
Kepada mereka yang masih ingin mencintai
Walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan
Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan
Jangan sampai kita menyimpan kata-kata cinta kepada orang yang tersayang
Hingga dia meninggal dunia dan akhirnya kita terpaksa mencatat kata-kata cinta itu pada pusara
Sebaiknya ucapkanlah kata-kata cinta yang tersimpan di benak kita
Sekarang selagi ada hayatnya
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah
Sebelum bertemu dengan orang yang tepat
Kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia tersebut
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis
Debu menjadi emas
Keruh menjadi bening
Sakit menjadi sembuh
Penjara menjadi telaga
Derita menjadi nikmat
Dan kemarahan menjadi rahmat
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintai kita
Tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kita tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cinta itu kepadanya
Seandainya kita ingin mencintai atau memiliki hati seseorang
Ibarat kata seperti memetik sekuntum mawar merah
Kadangkala kita mencium harum mawar tersebut
Tetapi adakalanya kita merasakan disaat duri mawar itu menusuk jari
Hal yang menyedihkan dalam hidup
Adalah ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita
Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti
Dan kita harus membiarkannya pergi
Kadangkala kita tidak menghargai orang yang mencintai kita sepenuh hati
Sehingga kita kehilangannya
Pada saat itu tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi
Cintailah seseorang itu atas dasar “siapa dia sekarang”
Dan bukan “siapa dia sebelumnya”
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi
Sekiranya kita benar-benar mencintainya setulus hati
Hati-hati dengan cinta
Karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit
Orang gemuk menjadi kurus
Orang normal menjadi gila
Orang kaya menjadi miskin
Raja menjadi budak
Jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu
Kemungkinan apa yang kita sayangi atau cintai
Tersimpan keburukan didalamnya
Dan kemungkinan apa yang kita benci
Tersimpan kebaikan didalamnya
Cinta kepada harta artinya bakhil
Cinta kepada perempuan artinya alam
Cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana
Cinta kepada mati artinya hidup
Dan cinta kepada Tuhan artinya takwa
Lemparkanlah seseorang yang bahagia dalam bercinta ke dalam laut
Pasti ia akan membawa seekor ikan
Lemparkanlah pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam segudang roti
Pasti ia akan mati kelaparan
Seandainya kita dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam
Tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih
Dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar cangkang yang bergemerincing
Cinta adalah keabadian dan kenangan adalah hal yang terindah
Dalam cinta yang pernah dimiliki
Siapapun pandai menghayati cinta
Tapi tak seorangpun pandai menilai cinta
Karena cinta bukanlah sesuatu wujud yang bisa dilihat oleh kasat mata
Sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan kehidupan padanya
Serta membuat budak menjadi pemimpin
Itulah dasarnya cinta…
Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri
Dan tidak merubahnya seperti gambaran yang kita inginkan
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri kita sendiri yang kita temukan dari dalam dirinya
Kita tidak akan pernah tahu bila kita akan jatuh cinta
Namun apabila sampai saatnya itu raihlah dengan kedua tanganmu
Dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
Cinta bukanlah kata yang murah dan lumrah
Tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat melihat dan menilai kesucian
Bercinta memang mudah
Untuk dicintai juga memang mudah
Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh
Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan
Lebih baik cinta itu tak pernah hadir
Karena cinta sesuatu yang membawa keindahan dan kebahagiaan didalamnya
Cinta itu seperti kupu-kupu
Tambah dikejar tambah lari
Tapi kalau dibiarkan terbang dia akan datang disaat kita tidak mengharapkan
Cinta dapat membuatmu bahagia
Tapi sering juga menjadi sedih
Tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya
Jadi janganlah terburu-buru dan pilih yang terbaik
Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang
Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu menjadi dirimu sendiri
Jangan pernah bilang “I Love You” kalau kita tidak pernah peduli
Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada
Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu untuk menghancurkan hatinya
Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang dilakukan kita hanya untuk berbohong
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain
Adalah membiarkannya jatuh cinta
Sementara kita tidak meneriab untuk menangkapnya
Cinta bukan “ini salah kamu” tapi “maafkan aku”
Bukan “kamu dimana sih” tapi “aku disini”
Bukan “gimana sih kamu” tapi “aku ngerti ko”
Bukan “coba kamu ngga kayak gini” tapi “aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”
Aktivitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kita sudah bersama
Maupun berapa sering kita bersama
Tapi apakah selama kita bersama kita selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kita inginkan
Dan menyayat sedalam yang kita izinkan
Yang berat bukan bagaimana cara mengulangi kesedihan dan kerinduan itu
Tapi bagaimana cara belajar darinya
Cara jatuh cinta
Jatuh tapi jangan terhuyung-huyung
Konsisten tapi jangan memaksa
Berbagi dan jangan bersikap tidak adil
Mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut
Sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu
Memang sakit melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain
Tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kita cintai itu tidak berbahagia bersama kita
Cinta akan menyakitkan ketika kita berpisah dengan seseorang
Lebih menyakitkan apabila kita dilupakan oleh kekasih
Tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kita sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kita rasakan
Yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta
Hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kita
Dan kita sudah menghabiskan waktu yang banyak untuk orang yang tidak pernah menghargainya
Kalau dia berkata “tidak”
Maka ia tidak akan pernah berkata “ya” setahun lagi ataupun 10 tahun lagi
Biarkan dia pergi…
Cinta adalah semangat
Cinta adalah kepercayaan
Cinta adalah energi yang tidak bisa dimusnahkan
Ia hanya bisa berubah bentuk
Cinta memang tak harus memiliki
Karena mencintai berarti memberi tak pernah kuminta
Dalam lembaran penuh warna kehidupan angan yang terpendam kan terwujud
Cita-cita yang tinggi kan tergapai dengan usaha serta keriangan dan kesungguhan
Itulah arti dari mencintai diri sendiri
Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendoakannya
Walaupun dia tidak berada di sisi kita
Tuhan memberikan kita dua buah kaki untuk berjalan
Dua tangan untuk memegang
Dua telinga untuk mendengar
Dan dua mata untuk melihat
Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati kepada kita?
Karena Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi kepada seseorang untuk kita mencarinya
Itulah cinta…
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kita masih mau mencoba
Jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup
Jangan sesekali mengatakan kita tidak mencintainya lagi jika kita masih tidak dapat melupakan
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan
Walaupun mereka telah dikecewakan
Kepada mereka yang masih percaya
Walaupun mereka telah dikhianati
Kepada mereka yang masih ingin mencintai
Walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan
Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan
Jangan sampai kita menyimpan kata-kata cinta kepada orang yang tersayang
Hingga dia meninggal dunia dan akhirnya kita terpaksa mencatat kata-kata cinta itu pada pusara
Sebaiknya ucapkanlah kata-kata cinta yang tersimpan di benak kita
Sekarang selagi ada hayatnya
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah
Sebelum bertemu dengan orang yang tepat
Kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia tersebut
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis
Debu menjadi emas
Keruh menjadi bening
Sakit menjadi sembuh
Penjara menjadi telaga
Derita menjadi nikmat
Dan kemarahan menjadi rahmat
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintai kita
Tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kita tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cinta itu kepadanya
Seandainya kita ingin mencintai atau memiliki hati seseorang
Ibarat kata seperti memetik sekuntum mawar merah
Kadangkala kita mencium harum mawar tersebut
Tetapi adakalanya kita merasakan disaat duri mawar itu menusuk jari
Hal yang menyedihkan dalam hidup
Adalah ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita
Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti
Dan kita harus membiarkannya pergi
Kadangkala kita tidak menghargai orang yang mencintai kita sepenuh hati
Sehingga kita kehilangannya
Pada saat itu tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi
Cintailah seseorang itu atas dasar “siapa dia sekarang”
Dan bukan “siapa dia sebelumnya”
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi
Sekiranya kita benar-benar mencintainya setulus hati
Hati-hati dengan cinta
Karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit
Orang gemuk menjadi kurus
Orang normal menjadi gila
Orang kaya menjadi miskin
Raja menjadi budak
Jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu
Kemungkinan apa yang kita sayangi atau cintai
Tersimpan keburukan didalamnya
Dan kemungkinan apa yang kita benci
Tersimpan kebaikan didalamnya
Cinta kepada harta artinya bakhil
Cinta kepada perempuan artinya alam
Cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana
Cinta kepada mati artinya hidup
Dan cinta kepada Tuhan artinya takwa
Lemparkanlah seseorang yang bahagia dalam bercinta ke dalam laut
Pasti ia akan membawa seekor ikan
Lemparkanlah pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam segudang roti
Pasti ia akan mati kelaparan
Seandainya kita dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam
Tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih
Dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar cangkang yang bergemerincing
Cinta adalah keabadian dan kenangan adalah hal yang terindah
Dalam cinta yang pernah dimiliki
Siapapun pandai menghayati cinta
Tapi tak seorangpun pandai menilai cinta
Karena cinta bukanlah sesuatu wujud yang bisa dilihat oleh kasat mata
Sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan kehidupan padanya
Serta membuat budak menjadi pemimpin
Itulah dasarnya cinta…
Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri
Dan tidak merubahnya seperti gambaran yang kita inginkan
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri kita sendiri yang kita temukan dari dalam dirinya
Kita tidak akan pernah tahu bila kita akan jatuh cinta
Namun apabila sampai saatnya itu raihlah dengan kedua tanganmu
Dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
Cinta bukanlah kata yang murah dan lumrah
Tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat melihat dan menilai kesucian
Bercinta memang mudah
Untuk dicintai juga memang mudah
Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh
Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan
Lebih baik cinta itu tak pernah hadir
Karena cinta sesuatu yang membawa keindahan dan kebahagiaan didalamnya
Cinta itu seperti kupu-kupu
Tambah dikejar tambah lari
Tapi kalau dibiarkan terbang dia akan datang disaat kita tidak mengharapkan
Cinta dapat membuatmu bahagia
Tapi sering juga menjadi sedih
Tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya
Jadi janganlah terburu-buru dan pilih yang terbaik
Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang
Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu menjadi dirimu sendiri
Jangan pernah bilang “I Love You” kalau kita tidak pernah peduli
Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada
Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu untuk menghancurkan hatinya
Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang dilakukan kita hanya untuk berbohong
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain
Adalah membiarkannya jatuh cinta
Sementara kita tidak meneriab untuk menangkapnya
Cinta bukan “ini salah kamu” tapi “maafkan aku”
Bukan “kamu dimana sih” tapi “aku disini”
Bukan “gimana sih kamu” tapi “aku ngerti ko”
Bukan “coba kamu ngga kayak gini” tapi “aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”
Aktivitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kita sudah bersama
Maupun berapa sering kita bersama
Tapi apakah selama kita bersama kita selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kita inginkan
Dan menyayat sedalam yang kita izinkan
Yang berat bukan bagaimana cara mengulangi kesedihan dan kerinduan itu
Tapi bagaimana cara belajar darinya
Cara jatuh cinta
Jatuh tapi jangan terhuyung-huyung
Konsisten tapi jangan memaksa
Berbagi dan jangan bersikap tidak adil
Mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut
Sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu
Memang sakit melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain
Tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kita cintai itu tidak berbahagia bersama kita
Cinta akan menyakitkan ketika kita berpisah dengan seseorang
Lebih menyakitkan apabila kita dilupakan oleh kekasih
Tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kita sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kita rasakan
Yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta
Hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kita
Dan kita sudah menghabiskan waktu yang banyak untuk orang yang tidak pernah menghargainya
Kalau dia berkata “tidak”
Maka ia tidak akan pernah berkata “ya” setahun lagi ataupun 10 tahun lagi
Biarkan dia pergi…
Cinta adalah semangat
Cinta adalah kepercayaan
Cinta adalah energi yang tidak bisa dimusnahkan
Ia hanya bisa berubah bentuk
Cinta memang tak harus memiliki
Karena mencintai berarti memberi tak pernah kuminta
Sang Wanita
Wanita tidak
pernah menuntut banyak kecuali pengertian.
Kadang wanita
terlihat manja, banyak maunya, atau mungkin di mata pria wanita hanyalah
makhluk yang menyusahkan!
Tapi ketahuilah,
wanita masih tetap berdiri tegar meski pria telah menghantamnya dengan banyak
rasa sakit yang mendera.
Wanita masih
tetap seperti orang yang sama ketika pria berusaha pergi dan menghindar lantas datang
kembali membawa asa.
Meski wanita
kadang terlihat tidak peduli...
Meski wanita
terlihat mengacuhkan...
Tapi percayalah
jauh di lubuk hatinya wanita punya sejuta do’a untuk pria J
Banyak wanita
selalu belajar diam dari banyaknya bicara...
Selalu belajar
sabar dari sebuah kemarahan...
Belajar mengalah
dari suatu ke-egoisan...
Dan akan terus
belajar tegar dari kehilangan...
Ketulusan
seorang wanita membuat mereka tidak membutuhkan pria yang sempurna untuk
mendapinginya...
Mereka hanya
ingin pria yang bisa menjadi pelengkap dalam semua kekurangannya...
Yang membuat
wanita merasa ada...
Yang membuat
wanita merasa terhormat...
Yang membuat
wanita merasa berharga disampingnya...
Dan yang membuat
pria bangga memiliki seorang wanita...
Wanita selalu
berharap kelak akan menemukan pria yang menggenggam erat tangannya dihadapan
teman2nya...
Yang
mengenalkannya kepada kedua orangtua pasangannya...
Yang berani
bertanggung jawab...
Yang bisa
berkomitmen dan menepati janji...
Yang mengerti,
memeluk dan mengusap air matanya ketika wanita itu terpuruk...
Yang memujinya
bukan berkata kotor...
Yang bisa
melindunginya ketika semua orang menghinanya...
Yang bisa
membagi dan meluangkan waktunya walau hanya 5 menit...
Dan yang bisa
menuntunnya ke jalan yang benar...
Suatu ketika
saat wanita mulai berkomitmen , mereka selalu berharap dan ber-do’a, kelak
hubungannya dengan pria tersebut akan berakhir dengan bahagia...
Terpisah buka
karena adanya orang ke-3 atau terpisah karena mereka berbeda...
Tetapi karena
waktu.. Dimana saat wanita tak lagi bisa bernafas dan berdiri untuk pria...
Wanita selalu
mengerti saat pria mengabaikannya...
Wanita selalu mengerti
saat pria tidak menganggapnya ada...
Wanita selalu
mengerti saat pria mengiingkari janjinya...
Wanita selalu
mengerti saat pria membohonginya...
Wanita selalu
mengerti saat pria mengecewakannya...
Wanita selalu
mengerti saat pria menyakitinya...
Karena Ia sangat
mencintai pria itu...
Ketika mulut tak
sanggup untuk berbicara, Tak sanggup untuk mengungkapkan apa yang wanita
rasa...
Hanya menangis
yang bisa wanita lakukan, airmata yang berjatuhan cukup menjelaskan apa yang
wanita rasa, cukup menjelaskan sakit yang wanita rasakan hingga mulutpun tak
sanggup untuk menjelaskannya...
Perlu untuk pria ingat, bahwa ketika engkau membuat seorang wanita
menangis sama hal nya seperti engkau membuat menangis Ibu mu, ketika engkau
menyakiti seorang wanita sama hal nya seperti engkau menyakiti Ibu mu, tetapi
layaknya seorang Ibu dengan senantiasa wanita pasti akan memaafkan semua
kesakitan yang pernah pria tolehkan...
Kecantikan, kehebatan, ketulusan, kepintaran dan keanggunan seorang
wanita tidaklah dapat dilihat dengan telanjang mata, maka dari itu untuk pria
lihat dan nilailah seorang wanita melalui hati kalian, niscaya mereka akan
menjadi wanita paling sempurna yang pernah kalian temukan J
Langganan:
Postingan (Atom)